BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Industri merupakan bidang yang
memiliki fungsi dan pengaruh yang sangat vital dalam bidang
perekonomian di seluruh dunia. Industri merupakan proses membuat sesuatu yang
tidak ada menjadi ada. Seiring dengan peningkatan populasi di dunia,
kebutuhan akan barang juga meningkat. Hal ini memacu pertambahan jumlah dari industri-industri barang.Sebelum teknologi berkembang secara pesat seperti
sekarang ini, industry masih sangat bergantung kepada manusia dalam pengoperasian mesin-mesin industri.
Kebergantungan inimemiliki kelemahan pada
proses industri yang sulit dilakukan oleh manusia. Masalah terjadi saat sebuah
proses di dalam industry memerlukan respon yang cepat terhadap situasi
atau perubahan yang terjadi di lapangan. Manusia dalam hal ini sebagai
aktor utama, sejatinya memiliki keterbatasan untuk melakukan kegiatan
monitor,pengawasan dan mengontrol secara bersamaan.
SCADA merupakan suatu solusi yang dibuat oleh manusia
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
yang terjadi di industry. SCADA merupakan suatu sistem pengendalian alat secara jarak jauh, dengan
kemampuan memantau data-data dari alat yang dikendalikan. SCADA merupakan
bidang yang secara kontinyu selalu dikembangkan di seluruh bagian dunia pada
berbagai tipe industri yang menghabiskan bertrilyun – trliyun rupiah. Dengan
SCADA , sebuah industri dapat berjalan lebih terintegrasi dan terkontrol
meskipun daerahyang terlingkupi sangat luas dan susah untuk dijangkau oleh
manusia.SCADA telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang industri. Mulai
dari sistem pembuangan air limbah kota, pengolahan minyak dan gas,pendistribusian listrik kota, pengontrolan dan pengawasan sistem lalu lintas
kota dan kereta api dan sebagainya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian SCADA.
SCADA
(Supervisory Control And Data Acquisition) adalah suatu sistem pengakuisisian suatu data untuk digunakan
sebagai control dari sebuah objek sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri
dan akuisisi data. Ini terdiri dari pengumpulan informasi, mentransfer kembali
ke pusat kendali, melakukan analisis yang diperlukan dan kontrol, dan
kemudian menampilkan data ini pada sejumlah operator display. Scada digunakan
untuk memantau dan mengendalikan pabrik atau peralatan. Kontrol mungkin dapat
otomatis atau dapat dimulai dengan perintah operator sistem scada yang paling
sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah rangkaian tunggal
yang memberitahu anda sebuah kejadian (event). Sebuah sistem Scada skala-penuh
mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan
kompleks.
Telemetri biasanya dikaitkan dengan
sistem Scada. Ini adalah teknik yang digunakan dalam transmisi dan menerima
informasi atau data melalui media. Informasi dapat berupa pengukuran,
seperti tegangan, kecepatan atau aliran. data-data tersebut dikirimkan ke
lokasi lain melalui media seperti kabel, telepon atau radio. Informasi dapat
berasal dari berbagai lokasi. Sebuah cara menangani tempat-tempat yang berbeda
yang tergabung dalam sistem.
Data akuisisi mengacu pada metode
yang digunakan untuk mengakses dan mengontrol informasi atau data dari
peralatan yang dikendalikan dan dipantau. Data tersebut kemudian diakses
diteruskan ke sistem telemetri siap untuk transfer ke tempat yang berbeda. Itu
dapat berupa informasi analog dan digital yang dikumpulkan oleh sensor,
seperti flowmeter, ammeter, dll juga dapat menjadi data untuk mengontrol
peralatan seperti aktuator, relay, valve, motor, dll.
Mirip dengan sistem Scada adalah
Distributed Control System (DCS). DCS biasanya digunakan di pabrik-pabrik dan
terletak di dalam daerah yang lebih terbatas. Menggunakan media komunikasi
berkecepatan tinggi, seperti jaringan area local (LAN). Sebuah jumlah yang
signifikan dari kontrol loop tertutup hadir pada sistem Scada system meliputi
daerah yang besar (secara geography). Ini mungkin mengandalkan berbagai link
komunikasi seperti radio dan telepon. Kontrol loop tertutup bukan merupakan
prioritas utama dalam sistem ini.
2.2
Fungsi SCADA.
SCADA
dapat digunakan untuk mengatur berbagai macam peralatan. Biasanya sistem SCADA
pada PLC digunakan untuk melakuan proses industri
yang kompleks
secara otomatis, dapat menggantikan tenaga manusia dan biasanya
merupakan proses- proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih banyak dan berbahaya, serta
faktor-faktor
kontrol gerakan cepat, dan lain sebagainya. SCADA
dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
kemudahan dalam pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam media interface
dan komunikasi yang
tersedia saat ini.
Berikut
ini beberapa hal yang bisa dilakukan
dengan sistem SCADA:
a. Mengakses pengukuran kuantitatif dan proses-proses yang penting, secara langsung
saat itu maupun sepanjang
waktu.
b. Mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan secara cepat.
c. Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan kompleks dengan staf-staf terlatih
yang
lebih
sedikit.
Sebuah sistem SCADA
memberikan keleluasaan dalam mengatur maupun
mengkonfigurasi sistem. Semakin banyak hal yang bisa dipantau, semakin detail operasi yang dilihat,
dan semuanya
bekerja secara real-time.
Sehingga
sekompleks apapun proses yang ditangani oleh PLC, operator dari plant bisa
melihat operasi proses dalam
skala yang besar maupun kecil, dan operator bisa melakukan penelusuran jika terjadi
kesalahan untuk meningkatkan efisiensi.
Gambar dibawah merupakan
salah satu
contoh pemanfaatan sistem SCADA untuk mengontrol distribusi air bersih.
2.3
Perkembangan SCADA.
Scada
telah mengalami perubahan generasi, dimana pada awalnya design sebuah Scada
mempunyai satu perangkat MTU yang melakukan Supervisory control dan data
acquisition melalui satu atau banyak RTU yang berfungsi sebagai (dumb) remote I/O melalui jalur komunikasi (radio,
dedicated line telephone dan lainnya. Generasi Scada pertama ini disebut
monolitik. Generasi berikutnya yaitu jaringan, membuat RTU yang intelligent, sehingga
fungsi local control dilakukan oleh RTU di lokasi masing-masing
RTU dan MTU hanya
melakukan sury control yang meliput beberapa atau semua RTU. dengan adanya
local control, operator harus mengoperasikan masing-masing local plant dan
membutuhkan MMI local. Banyak pabrikan yang mengalihkan komunikasi dari MTU -
RTU 5 ke tingkatan MMI (Master) - MMI (remote) melalui jaringan microwave
satelit. ada juga yang mengimplementasi komunikasinya pada tingkatan RTU,
karena berpendapat bahwa kita tidak bisa mengandalkan system padter, dan
komunikasi pada tingkatan computer (MMI) membutuhkan banwidth yang lebar dan
mahal.
Dengan
majunya teknologi dan internet saat ini, concept Scada diatas berubah menjadi
lebih sederhana yang disebut dengan generasi ketiga “terdistribusi” dan memanfaatkan infrastruktur internet yang
pada saat iniumumnya sudah dibangun oleh perusahaan-perusahaan besar seperti
Pertamina. Apabila ada daerah-daerah atau wilayah yang belum terpasang
infrastruktur internet, saat ini dipasaran banyak bisa kita dapatkan wireless
LAN device yang bisa menjangkau jarak sampai dengan 40 km (tanpa repeater)
dengan harga relatif murah. Setiap remote area dengan sistem kontrolnya
masing-masing dilengkapi dengan OPC (OLE for & Process Control ; OLE = Object
Linking Embedding) Server, bisa memasangkan suatu Industrial web Server dengan
teknologi XML yang kemudian bisa dengan mudah diakses dengan web browser biasa
seperti yang kita inginkan.
2.4 Bagian
–Bagian sistem SCADA.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian SCADA
:
2.4.1
Operator.
operator manusia mengawasi sistem SCADA dan melakukan
fungsi supervisory control untuk operasi plant jarak jauh.
2.4.2
Human Machine
Interfaces (HMI).
HMI merupakan bagian terpenting dari sistem SCADA
karena fungsinya yaitu sebagai “jembatan” bagi manusia (operator) untuk
memahami proses yang terjadi pada mesin. HMI menampilkan data pada
operator dan menyediakan input kontrol bagi operator dalam berbagai
bentuk, termasuk grafik, kematik, jendela, menu pull-down ,touch screen,
dan lain sebagainya. HMI dapat berupa touch screen device ataupun komputer itu
sendiri.
2.4.3
Master Terminal
Unit (MTU).
MTU berfungsi menampilkan data pada operator melalui
HMI, mengumpulkan data dari tempat yang jauh, dan mengirimkan sinyal kontrol ke
plant yang berjauhan. Kecepatan pengiriman data dari MTU ke plant jarak jauh
relatif rendah dan metode kontrol umumnya open loop karena kemungkinan terjadi
waktu tunda dan flow interruption.
Berikut ini beberapa fungsi dasar dari suatu MTU :
a.
Input/Output
Task : interface sistem SCADA dengan peralatan di plant.
b.
Alarm
Task : mengatur semua tipe alarm.
c.
Trend task :
mengumpulkan data plant setiap waktu dan menggambarkan dalam grafik.
d.
Report Task :
memberikan laporan yang bersumber dari data plant.
e.
Display Task :
menampilkan data yang diawasi dan dikontrol operator.
2.4.4
Communication
System
Sistem
komunikasi antara MTU-RTU ataupun antara RTU -Field device diantaranya berupa:
a.
RS 232
b.
Private Network
(LAN/RS-485)
c.
Switched
Telephone network.
d.
Leased Line
e.
Internet
f.
Wireless
Comunication System.
g.
Wireless LAN
h.
GSM network.
i.
Radio Modem.
2.4.5
Remote Terminal
Unit (RTU).
RTU
berfungsi mengirimkan sinyal kontrol pada peralatan yang dikendalikan, mengambil
data dari peralatan tersebut, dan mengirimkan data tersebut ke MTU. Kecepatan
pengiriman data antara RTU dan alat yang dikontrol relatif tinggi dan metode
kontrol yang digunakan umumnya closed loop. Sebuah RTU mungkin saja digantikan oleh Programmable Logic
Controller.
Beberapa kelebihan PLC sebagai RTU ialah :
a.
Solusi ekonomis.
b.
Serbaguna dan
fleksibel
c.
Mudah dalam
perancangan dan instalasi.
d.
Lebih reliable.
e.
Kontrol yang
canggih.
f.
Berukuran kecil
secara fisik.
g.
Troubleshooting
dan diagnosa lebih mudah.
2.4.6
Field Device.
Merupakan plant berbagai sensor dan
aktuator. Nilai sensor dan aktuator inilah yang umumnya diawasi dan
dikendalikan supaya objek/dengan yang diinginkan pengguna.
2.5
Komponen sistem SCADA.
Komponen sistem SCADA terdiri
sebagai berikut
a. Field Instrument.
Field instrument mengacu pada sensor
dan aktuator yang langsung dihubungkan ke pabrik atau peralatan. Mereka
menghasilkan sinyal analog dan digital yang akan dipantau oleh Stasiun remote.
Sinyal juga dikondisikan untuk memastikan mereka yang kompatibel dengan input 2
output dari RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC di Stasiun Jarak jauh. Stasiun
remote dipasang di pabrik terpencil atau peralatan yang dipantau dan
dikendalikan oleh komputer host pusat. Ini bisa jadi RTU atau Programmable Logic Controller (PLC).
Jaringan Komunikasi adalah media untuk mentransfer informasi dari satu lokasi
ke lokasi lain. Hal ini dapat melalui telepon, radio line atau kabel.
Central
Monitoring Station (CMS) mengacu pada lokasi master atau komputer host. Workstation
beberapa dapat dikonfigurasi pada CMS, jika di perlukan. Menggunakan Human
Machine Interface (HMI) program untuk memonitor berbagai data jenis yang
diperlukan untuk operasi. Berikut ini adalah contoh konfigurasi dari sistem
SCADA untuk distribusi air.
Field Instrument mengacu pada
perangkat yang terhubung ke peralatan atau mesin yang dikontrol dan dipantau
oleh sistem SCADA. Ini adalah sensor untuk memantau parameter tertentu,
dan aktuator untuk mengendalikan modul
tertentu dari sistem.Instrumen
ini mengkonversi parameter fisik (misalnya, aliran fluida, kecepatan, tingkat
cairan, dll) ke sinyal listrik (misalnya, tegangan atau arus) dapat dibaca oleh
peralatan Station remote. output dapat berada dalam analog (kisaran terus
menerus) atau digital (nilai diskrit). Beberapa output standar industri analog sensor ini adalah berkisar 0 sampai 5
volt, 0 sampai 10
volt, 4 sampai 20 mA dan 0 sampai 20 mA. Output tegangan digunakan ketika
sensor dipasang di dekat pengendali (RTU dan PLC).
output ini digunakan ketika sensor berada jauh
dari kontroler. output digital
digunakan untuk membedakan status diskrit perangkat. biasanya,<1> berarti perangkat on dan untuk
<0> status perangkat OFF. Ini juga berarti <1>
untuk Full atau <0> untuk Kosong.
Aktuator digunakan untuk
menghidupkan atau mematikan peralatan tertentu. demikian juga, input digital
dan analog yang digunakan untuk kontrol. Misalnya, digital input dapat
digunakan untuk menghidupkan dan mematikan modul pada peralatan. Sementara
input analog yang digunakan untuk mengontrol kecepatan motor atau posisi valve
motorized.
b. Remote Station
Field instrumen
terhubung ke pabrik atau
peralatan yang dipantau
dan dikontrol yang dihubungkan ke
Stasiun (emote untuk memungkinkan manipulasi proses pada lokasi yang
jauh. Hal ini juga digunakan untuk
mengumpulkan data dari peralatan dan mentransfernya ke sistem SCADA pusat. Stasiun remote baik mungkin
berupa RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC (Programmable Logic Controller). Ini
juga mungkin berupa sistem boar atau modular.
RTU
adalah sebuah komputer ruggedized dengan interfacing radio yang sangat baik. Hal ini digunakan dalam situasi di mana komunikasi
yang lebih sulit. Salah satu kelemahan dari RTU adalah programmability yang
kurang. Namun, RTUs modern sekarang menawarkan programabilitas baik dibandingkan dengan PLC
(Programmable Logic Controller) adalah sebuah komputer industri kecil biasanya
ditemukan di pabrik-pabrik.
Kegunaan utama PLC adalah untuk
menggantikan logika relay dari pabrik atau proses. Saat ini, PLC digunakan
dalam sistem SCADA karena programabilitas yang sangat baik. Sebelumnya
PLC tidak memiliki port
komunikasi serial untuk
interfacing ke radio untuk mentransfer data. Saat ini, PLC memiliki komunikasi
yang luas.
Dalam waktu dekat kita melihat
penggabungan dari RTU dan PLC. Micrologic menawarkan sebuah RTU murah untuk
sistem SCADA dimana PLC dapat menjadi solusi lebih. Ini adalah RTU berbasis
mikrokontroler dan dapat dihubungkan ke modem radio untuk transmisi data ke
CMS. Stasiun remote biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu single board dan
unit modular. Single board menyediakan sejumlah interface input/output (I/O)
tetap. Hal ini lebih murah, tetapi tidak menawarkan
kemudahan upgrade ke sistem yang lebih canggih. Jenis
modular merupakan remote station yang dapat diperluas dan lebih mahal daripada
single board. biasanya digunakan untuk menghubungkan modul. Setiap modul I/O
atau komunikasi yang dibutuhkan untuk ekspansi di masa yang akan datang dapat
dengan mudah di pasang.
c. Communication Network.
Jaringan
Komunikasi mengacu pada peralatan komunikasi yang diperlukan untuk mentransfer
data ke dan dari lokasi yang berbeda. Media yang digunakan dapat berupa kabel,
telepon atau radio. penggunaan
kabel biasanya dilakukan di dalam pabrik. Hal ini tidak praktis untuk sistem yang mencakup wilayah geografis yang luas karena biaya kabel tinggi, saluran dan tenaga kerja yang luas untuk
menginstalnya.penggunaan saluran telepon (misalnya leased atau dial-up)
merupakan solusi murah untuk sistem dengan cakupan yang besar. leased line
digunakan untuk sistem on-line yang membutuhkan koneksi dengan stasiun
terpencil. Ini mahal karena satu saluran telepon akan dibutuhkan per lokasi.
Selain lease line lebih mahal daripada saluran telepon biasa. dial-up lines dapat
digunakan pada sistem yang membutuhkan update secara berkala (misalnya, update
per jam).
Saluran telepon di sini biasa dapat
digunakan. Host station dapat menghubungi nomor tertentu dari sebuah situs
remote untuk mendapatkan pembacaan dan mengirim perintah. Situs remote biasanya
tidak dapat diakses oleh saluran telepon. Penggunaan radio menawarkan solusi
ekonomis. Modem radio digunakan untuk menghubungkan situs remote ke host.
Sebuah operasi on-line juga dapat diterapkan pada sistem radio. untuk lokasi di
mana link radio langsung tidak dapat dibuat, repeater radio digunakan untuk
menghubungkan lokasi lokasi tersebut.
d. Central Monitoring System (CMS).
Central Monitoring System adalah
unit master dari sistem
SCADA. Hal ini bertugas
mengumpulkan informasi yang dikumpulkan
oleh remote station dan menghasilkan tindakan
yang diperlukan untuk setiap event
terdeteksi. CMS dapat memiliki konfigurasi komputer
atau dapat jaringan untuk Workstation untuk memungkinkan berbagi informasi dari
sistem SCADA.
Sebuah program Human Machine
Interface (HMI) akan berjalan pada komputer CMS. Sebuah alur diagram dari seluruh plant atau proses dapat
ditampilkan pada layar untuk identifikasi
lebih mudah dengan sistem real. Setiap titik I/O dari unit remote dapat
ditampilkan dengan representasi grafis yang sesuai dan pembacaan I/O. Pembacaan
flow (aliran) dapat ditampilkan pada sebuah representasi grafis dari sebuah
flowmeter. Satu bendungan dapat ditampilkan dengan isi cairan yang sesuai tergantung pada tingkat
tangki yang sebenarnya.
Set-up parameter
seperti nilai-nilai perjalanan, batas, dll dimasukkan pada program ini dan
download ke unit remote yang sesuai untuk memperbarui parameter operasi mereka.
Program HMI juga dapat membuat window terpisah untuk alarm. window alarm dapat
menampilkan nama alarm tag, deskripsi, nilai, nilai titik perjalanan, waktu,
tanggal dan informasi terkait lainnya. Semua alarm akan disimpan pada file
terpisah untuk diperiksa nanti.
Sebuah tren poin yang dibutuhkan
dapat diprogram pada sistem. Tren grafik dapat dilihat atau dicetak di lain
waktu. generasi laporan manajemen juga dapat dijadwalkan untuk waktu tertentu
dalam sehari, secara periodik, atas permintaan
operator, atau saat alarm.
Akses ke program ini hanya
diperbolehkan untuk operator yang memenuhi syarat (hak). Setiap user diberikan
password dan tingkat hak yang berbeda beda untuk mengakses daerah tertentu dari
program ini, Semua tindakan yang diambil oleh para pengguna yang login pada
file untuk dapat diperiksa nantinya.
2.5.1
Perangkat Keras Sistem
SCADA.
Ada banyak
bagian dalam sebuah
sistem SCADA. Sebuah
sistem SCADA biasanya memiliki
perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan,
antarmuka pengguna dalam
bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi
dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, jadi
istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem sentral ini
biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan
atau bahkan dari tempat-tempat yang lebih jauh lagi (remote locations). Gambar berikut merupakan bagian perangkat keras
sistem SCADA.
Sistem
pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host sentral atau master (biasa dinamakan
sebagai master station, master terminal unit atau MTU),
salah satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa
dinamakan remote station, remoter
terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau
dan mengontrol elemen- elemen data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA
banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen
menggunakan komunikasi jarak dekat.
Ada dua elemen dalam aplikasi SCADA, yaitu:
a.
Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikontrol, bisa berupa power plant,
sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu
trafik lalu-lintas atau plant apa
saja.
b. Sebuah jaringan peralatan “cerdas” dengan interface ke sistem melalui sensor dan kontrol output. Jaringan
yang merupakan sistem
SCADA, akan mempermudah untuk melakukan pemantauan dan
pengontrolan komponen-komponen sistem yang melalui sensor dan kontrol output tersebut.
2.5.2
Perangkat Lunak Sistem
SCADA.
Sistem SCADA mengacu pada kerja PLC, dimana pada PC akan ditunjukkan dan
ditampilkan simulasi dan tombol kontrol pada plant secara real-time dari sistem dengan
bantuan perangkat lunak SCADA (dalam hal ini
menggunakan program Vijeo Citect).
Jadi PC akan memiliki fungsi untuk melakukan controlling dan monitoring plant.
Perangkat
lunak
SCADA didukung oleh fitur-fitur untuk menampilkan proses
dari
sistem dengan memanfaatkan data acquisition. Sedangkan
untuk menghubungkan perangkat lunak SCADA dengan PC agar dapat dikontrol dan diamati oleh operator
serta dengan PLC yang bekerja
pada plant, maka dibutuhkan media
komunikasi seperti
jalur komunikasi serial pada PC (serial port PC) .
Pada
perangkat lunak sistem SCADA biasanya mempunyai fitur-fitur kunci untuk mendukung kerja sistem SCADA
tersebut yaitu:
a.
Human
Machine Interface
Tampilan
yang memudahkan manusia
(operator)
untuk
memahami atau mengendalikan mesin (sistem, plant)
seperti
ditunjukkan pada Gambar berikut :
b.
Graphic Displays
c. Alarms
Alarm untuk
memberi peringatan saat sistem dalam kondisi abnormal. Gambar berikut merupakan contoh alarms pada sistem SCADA.
d.
Trends
Trend ialah grafik garis yang menggambarkan kondisi
atau status suatu device. Gambar berikut merupakan contoh trends pada sistem SCADA.
e. RTU
/ PLC Interface
Bagian program
yang
menghubungkan PLC dengan
perangkat
lunak
SCADA. Gambar berikut merupakan RTU atau PLC pada sistem
SCADA.
f. Networking
Program ini dapat berjalan dalam suatu jaringan, baik pada LAN maupun internet.
Gambar berikut merupakan contoh
komunikasi serial pada sistem
SCADA.
g. Scalability
/ expandability
Program dapat diperluas tanpa mengganggu program lama yang
sudah ada.
h. Access
to data
Program memiliki akses pada data tertentu yang diinginkan.
i. Database
penyimpanan data ke dalam database.
j. Fault
tolerance and redundancy.
Progam
memiliki toleransi tertentu terhadap kesalahan yang terjadi. Sistem scada juga
harus bersifat redundant, dimana saat
MTU utama down akan digantikan oleh
MTU cadangan.
k. Client/Server distributed processing
Pemrosesan data bersifat distributed, dimana
server maupun client memiliki bagian
pemrosesan tersendiri.
Fungsi
Utama Sistem SCADA.
2.6.1
Akuisisi Data.
pada
kenyataannya, kita membutuhkan pemantauan yang jauh lebih banyak dan kompleks
untuk pengukuran terhadap
masukan dan beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap keluaran
(tekanan, massa jenis, densitas dan lain sebagainya)
Beberapa sensor bisa melakukan
pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa dideteksi menggunakan saklar
ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan
digital. Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON)
atau belum (OFF). beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara
kompleks, dimana angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti
ini disebut masukan analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara
kontinu pada, misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain
sebagainya. untuk kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu yang
didefinisikan sebelumnya, baik batas atas maupun batas bawah. Misalnya,
anda ingin mempertahankan suhu antara 30 dan 35 derajat celcius, jika suhu
ada dibawah atau diatas batasan tersebut, maka akan memicu alarm (baik lampu
dan/atau bunyi-nya).Terdapat empat alarm batas untuk sensor analog : Major
under, Minor under, Minor over, dan Major over alarm
2.6.2
Komunikasi Data.
pada awalnya, Scada melakukan
komunikasi data melalui radio, modem atau jalur kabel serial khusus. Saat ini
data-data Scada dapat disalurkan melalui jaringan ethernet atau TCP/IP.
Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADS adalah jaringan komputer
local (LAN) tanpa harus mengekspos data-data penting di Internet. Komunikasi
SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu digunakan protokol
khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada beberapa
standar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak perlu khawatir masalah
ketidakcocokan komunikasi lagi. Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol
hanyalah peralatan listrik yang sederhana, alat- alat tersebut tidak bisa
menghasilkan atau menerjemahkan protokol komunikasi. Dengan demikian dibutuhkan
RTU yang menjembatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU mengubah
masukan-masukan sensor keformat protokol yang bersangkutan dan mengirimkan
ke master SCADA, selain itu RTU juga menerima perintah dalam format
protocol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai kontrol yang
bersangkutan.
2.6.3
Penyajian Data.
Sistem
SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog maupun
digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah dibuatkan HMI-nya (Human
Machine Interface) atau HCI-nya (Human Computer Interface). akses ke kontrol
panel ini bisa dilakukan secara lokal maupun melalui website. bahkan saat ini
sudah tersedia panel-panel kontrol yang TouchScreen.
2.6.4
Kontrol.
Kita bisa melakukan penambahan
kontrol ke dalam sistem SCADA melalui HMI-nya. Bisa dilakukan otomasi kontrol
atau otomasi proses, tanpa melibatkan campur tangan manusia.
2.7 Jenis Jenis Scada.
Basic SCADA
(Scada dasar).
SCADA
dasar ini umumnya hanya terdiri dari sebuah RTU/PLC saja yang digunakan untuk
mengendalikan suatu plant dengan berbagai field device. Jumlah MTU yang
digunakan juga hanya satu buah.
Contoh :
·
Car manufacturing robot
·
Room temperature control
·
Water Level
Control
Gambar
: Scada dasar
Integrated
SCADA.
Sistem ini terdiri dari beberapa PLC
yang terhubung dengan beberapa Distributed Control System (DCS), namun hanya menggunakan satu MTU. MTU ini
dapat terhubung dengan komputer lain melalui LAN, WAN ataupun internet.
Contoh
:
•
Subway systems
•
Security systems
•
Water systems
Gambar
: Integrated Scada
Networked
SCADA.
Sistem ini
memiliki MTU banyak MTU yang saling terhubung. Terdapat 1 MTU pusat sebagai coordinator.
Contoh : Comunication system , Power System
Gambar
: Network SCADA
2.8 Kelebihan
dan Kekurangan Sistem Scada.
Sebuah sistem scada memberikan kekuasaan untuk
mengatur dan mengkonfigurasi system. Kita bisa menempatkan sensor dan kendali
disetiap titik kritis didalam proses. Seiring dengan teknologi scada yang
semakin baik , kita bisa menempatkan lebih banyak sensor di banyak tempat
sehingga semakin banyak hal yang bisa dipantau, semakin detil operasi yang bisa
dilihat, dan semuanya bekerja secara real time. Tidak peduli se-komplek apapun
prosesnya, kita bisa melihat operasi proses dalam skala besar maupun kecil, dan
setidaknya bisa melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan sekaligus
meningkatkan efisiensi.
Sistem SCADA memiliki banyak nilai lebih diantaranya :
- Pengawasan ( supervisory) plant dapat
dilakukan secara langsung (real time ) melalui tampilan monitor.
- Kecepatan dan kemudahan memperoleh informasi
berkaitan dengan kondisi/status sistem yang dipantau.
- Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan
kompleks dengan lebih mudah (tidak memerlukan banyak operator).
- Dapat mengontrol plant secara real time dari
jarak jauh.
- Dapat mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan/kerusakan sistem secara cepat.
Adapun kekurangan sistem scada diantaranya :
- Kecanggihan sistem membuat manusia menjadi lemah
dalam hal pengawasanA.
- Banyak pekerja yang tidak bisa mengimbangi
kinerja sistem scada seandainya sistem scada itu rusak/eror
- Sistem scada bisa rusak karena faktor teknis
maupun non teknis seperti bencana alam.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Scada merupakan sistem praktis yang
dapat digunakan di suatu industri.
sapat
memudahkan suatu proses pengontrolan dan dapat menganalisa sistem.
dapat dihubungkan ke PLC , PLC dapat
digunakan sebagai RTU