Tuesday, July 10, 2012

INSTALL SOFTWARE ETAP POWER STATION


Tahap Menginstall Software ETAP Power Station
1. Buka folder master software ETAP Power Station 4, atau ETAP 6, atau ETAP 11 dari drive, lalu klik kiri dua kali pada Setup nya

Setelah itu, tunggu sekitar 1-2 menit
Kemudian Pilih Install, pilih lokasi dan file yang dibutuhkan untuk diinstall.
Jika telah selesai klik Install, dan Ok

Kemudian tunggu sekitar 5-10 Menit untuk menginstall ETAP Power Station

Jika selesai, maka tekan finish, dan pilih restart agar software diinstall pada komputer dapat berjalan dengan baik dan lancar

Maka, dengan begitu software ETAP Power Station telah terinstall pada komputer anda dan siap digunakan.

Cara Menggunakan Sofware ETAP Power Station

Setelah ETAP Power Station terinstall, maka anda dapat menggunakan program tersebut dengan mengklik kiri dua kali pada layar desktop anda

Berikut Cara menggunakan program ETAP Power Station :
  1. Membuka program ETAP Power Station dengan mengklik kiri dua kali pada shortcut ETAP Power Station di layar desktop komputer anda

  1. Setelah itu, untuk tampilan pertama kali ETAP Power Station dibuka anda muncul list computer name pengguna ETAP Power Station sesuai dengan nama komputer anda. Tekan Ok jika telah benar.

  1. Kemudian ETAP Power Station akan memeriksa registry pada komputer anda apakah sudah terinstall pada registry anda, tunggu sekitar 1 menit


  1. Jika selesai, akan muncul tampilan bahwa ETAP Power Station telah success, sekarang tinggal tekan Ok


  1. Untuk membuat project simulasi pada ETAP Power Station pilih tab File, lalu New Project, Klik.


  1. Kemudian beri nama project yang akan anda buat, jika telah selesai klik Ok



  1. Sekarang ETAP Power Station siap digunakan, untuk mengedit pilih gambar tab pensil, sedangkan untuk melakukan analisa pilih sesuai dengan mode yang anda ingin analisakan.



Monday, July 2, 2012

SUSU SEHAT DAN HALAL UNTUK ANAK INDONESIA

Manusia adalah makhluk yang akan tumbuh, namun dalam pertumbuhannya manusia dipengaruhi akan beberapa hal, yaitu faktor jasmani dan rohani. Dalam pertumbuhan manusia pada jasmani hendaklah manusia diberi asupan yang baik yaitu 4 sehat 5 sempurna. Dalam 4 sehat 5 sempurna itu, susu lah yang menjadi penyempurnanya. 
Pertumbuhan Anak
Berdasarkan pengalaman hidup saya, saya tumbuh dari kelas 2 sd sampai kelas 8 smp selalu minum susu setiap harinya. Alhasil alhamdulillah sekarang saya juara 1, walaupun efeknya bukan karena susu saja tapi secara ilmiah susu juga mempengaruhi kinerja dan respons otak manusia. Susu menurut penelitian terbuat dan diolah dari susu sapi, yang mana dalam susu terdapat zat yang sangat membantu, dan berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia.
  
Anak Indonesia Cinta Susu
Oleh karena itu, inovasi susu sangat dipantau oleh pemerintah dan departemen kesehatan karena susu pasti akan diminum oleh anak indonesia yang kelak akan menjadi penerus generasi indonesia seperti saya. Maka dari itu, jadi kita hendaklah selalu memilih susu yang sehat untuk dikonsumsi agar kesehatan jasmani kita terjaga.
Namun, tidak hanya itu, kita sebagai umat beragama harus memilih susu yang halal dan terjamin khasiatnya, serta saya pernah membaca pada Al Quran Surat Al Maidah : 88 yang artinya

“dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”    

Jadi pentingnya inovasi susu yang bukan hanya sehat tapi juga halal dan membawa manfaat yang banyak bagi anak Indonesia, karena manusia yang menjalankan perintah Tuhan akan diberikan kemudahan dalam melangkah atau menuju ke jalan yang baik. Tak hanya itu makanan yang halal, maka rohaninya akan selalu dilindungin oleh Tuhan.
 
Susu Saya, Susu Bendera !
Susu yang sangat baik untuk jasmani dan rohani serta halal dan teruji khasiatnya salah satunya susu frisian flag atau biasanya saya menyebutnya susu bendera, itulah minuman pagi favorit saya sebelum pergi ke sekolah. Jadi pada blog ini, kita sebagai anak indonesia, hendaklah selalu minum susu yang sehat dan halal agar kelak minuman yang kita minum itu akan membawa kita ke jalan yang baik dan menjadikan kita anak yang sehat dan pintar, jadi jangan tinggalkan susu sebelum pergi ke sekolah.


Wednesday, June 13, 2012

Manajemen K3 (Keselamatan Kerja) dalam Industri Perakitan Mobil


Keselamatan Kerja Industri Perakitan Mobil
 
BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah hak asasi setiap manusia yang bekerja, karena setiap aktivitas industri selalu mengandung bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan. Bahkan United Nations Declaration of Human Rights, yang dirumuskan pada tahun 1948 di Helzinki, menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak asasi untuk bekerja, bebas memilih jenis pekerjaan dan mendapatkan kondisi pekerjaan yang adil dan membuatnya sejahtera. Menurut WHO, sebagai Organisasi Kesehatan Dunia, 45% penduduk dunia dan 58% penduduk yang berusia di atas sepuluh tahun tergolong tenaga kerja. Diestimasikan sebesar 35% sampai 50% dari jumlah tenaga kerja di atas telah terbiasa terpajan dengan bahaya fisik, kimia, biologi dan juga bekerja dalam beban fisik dan ergonomi yang melebihi kapasitasnya serta bebas psikososial yang menimbulkan stress. Hazard (bahaya) yang ditimbulkan dalam proses produksi di sebuah industri dapat bersifat fisik, kimia, biologi, mekanik, elektrik, psikologi, dan ergonomi. Dengan melakukan pengendalian yang benar, makaha zard yang terdapat dalam setiap proses produksi dapat diminimalkan. Aktivitas industri memang rentan terhadaphazard danri sk yang selalu membayangi setiap pekerja. Salah satu industri yang sedang menjamur ini adalah industri otomotif. Permintaan kendaraan di Indonesia yang meningkat, juga meningkatkan permintaan terhadap produk dan pekerja industri otomotif.
Industri perakitan mobil adalah salah satu bagian dari industri otomotif yang bertugas menjalankan produksi pembuatan body mobil, pengelasan, pengecatan, perakitan komponen dan assesoris mobil, pengecekan kembali dan pendistribusiannya kepada masyarakat. Industri perakitan mobil yang sangat berkembang akhir-akhir ini di Indonesia, memiliki proses yang banyak dan bervariasi dan pekerja dalam industri ini selalu berhadapan dengan bahaya dari prosesperorangan dan langkah-langkah safety yang relevan denganha zard yang ada, sesuai dengan proses alur dalam siklus produksi industri perakitan mobil (ILO, 1998).
Karena memiliki hazard dan risk yang beragam dan tak terhitung jumlahnya, maka perlu dilakukan upaya pengendalian dengan sistem managemen K3 dalam setiap proses produksi industri perakitan mobil. Diharapkan dengan sistem managemen K3 yang baik, tak hanya menguntungkan pekerja sebagai objekha zard danrisk tetapi juga menguntungkan perusahaan karena dapat meminimalisasi kerugian-kerugian yang timbul akibat kehilangan aset-aset perusahaan, kehilangan pekerja yang terampil dan tercemarnya lingkungan pabrik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.

1.2  Permasalahan

Potensi bahaya yang selalu membayangi pekerja di industri perakitan mobil harus diminimalisir agar loss tidak terjadi. Mengidentifikasi bahaya melalui flow process setiap produksi merupakan hal yang penting dilakukan agar pelaksanaan K3 dalam perusahaan dapat berjalan lancar. Namun, karena keterbatasan pengetahuan dan informasi, banyak pekerja yang tidak mengetahui bahaya apa saja yang telah mereka dapat sewaktu bekerja. Oleh karena itu, pihak perusahaan sebaiknya bertindak tegas dalam memegang prinsip K3 di setiap alur proses produksi. Untuk itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap potensi bahaya yang berisiko dalam proses produksi industri perakitan mobil. Selain itu, diharapkan hal ini dapat menjadi perhatian perusahaan untuk meningkatkan upaya pengendalian sehingga menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.



1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui potensi-potensi bahaya yang dapat terjadi pada industri perakitan mobil. Tak hanya itu, sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja, juga perlu mengidentifikasi dampak kesehatan apa saja yang terjadi bila pengendalian K3 dalam industri perakitan mobil tidak dilaksanakan.

1.4  Manfaat Penulisan

Manfaat bagi mahasiswa adalah dapat menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah, serta dapat meningkatkan wawasan dan informasi mengenai seluk beluk industri perakitan mobil.
Manfaat bagi industri perakitan mobil, selaku objek penelitian, adalah dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dalam pelaksanaan prinsip K3. Karena dengan menerapkan prinsip K3 yang baik maka akan menurunkan kerugian-kerugian akibat rusaknya aset-aset perusahaan, penyakit yang timbul pada pekerja, dan lingkungan sekitar yang tercemar. 


BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Flow Process Industri Perakitan Mobil
Dalam industri otomotif, khususnya pembuatan mobil, umumnya melakukan produksi pembuatan komponen mesin (casting danengine) dan pembuatan serta perakitan body mobil. Yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah pembuatan dan perakitan body mobil. Di bawah ini adalah bagan flow process perakitan body mobil yang dilakukan industri otomotif pada umumnya.
2.1.1 Pressing / Stamping
Proses ini dimulai dengan penerimaan material-material body mobil dari berbagai supplier dengan design yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga tepat guna dan berlaku secara komersial. Pada prosesstamping terjadi proses pengepresan pembuatan body mobil, seperti tangki bahan bakar, kerangka mobil, dan komponen-komponen subassembly seperti kabin, dek, dan rangka chasis. Proses utama daristamping adalah memproduksi body mobil dengan proses pencetakkan dari plat baja dengan menggunakan mesin press bertenaga ribuan ton yang kemudian akan dikirim ke bagianweld ing untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh.
Untuk menghasilkan komponen body mobil yang berkualitas tinggi diperlukan presisi yang tinggi dan bahan dasar berkualitas tinggi. Untuk memproduksi suatu cetakan yang berkualitas baik, dapat digunakan teknologi komputer terbaru serta peralatan tercanggih dan juga harus dioperasikan oleh para profesional di dalam sistem managemen kerja yang modern. Bahan baja dan biji besi terpilih yang berkualitas tinggi juga harus digunakan agar produk yang dihasilkan dapat bersaing secara internasional.
   

2.1.2 Welding
Pada bagian ini, part-part mobil yang sudah dipres digabung menjadi sebuah kerangka mobil melalui suatu pengelasan yang menggunakan alat spot welder. Proses welding merupakan proses pembuatan body kendaraan melalui beberapa tahapan proses seperti body welding, metal finishing, dan frame welding.

1. Proses Body Welding
a.    Pembuatan body kendaraan dimulai dengan pembentukan beberapa jenis sub assy panel sampai menjadi panel utuh. Pembentukkan dilakukan dengan menggunakan peralatan welding gun dengan metode las titik (spot welding), lasbrazing (oxy-acetilene), las argon dan las CO2, selain itu terdapat pula proseshamming (pelipatan sisi plat untuk jenis pintu).
b.    Setelah panel terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan beberapa panel yang telah menjadi utuh. Proses yang dilakukan sebagai berikut: Proses persiapan sub assy: font floor, reat floor, panel dash, engine comportment, under body, frontat au reat door RH/LH dan body side RH/LH. Proses main body: penggabungan beberapa panel mulai dari under body assy, body assy,dan roof menjadi sebagian body. Prosesf itting: pemasangan beberapa panel seperti, engine door, back door, font/rear doorda n fender sehingga terbentuklah body kendaraan secara utuh. Setelah body kendaraan terbentuk maka body diteruskan ke proses metal finish. Pada proses ini dikerjakan penggerindaan, pengamplasan, dan perbaikan panel body kendaraan ex proses body welding.
2. Proses Metal Finishing
a. Pengamplasan di metal finish terdiri dari 3 tahap, yaitu:
1. Gerinda batu kasar, untuk memperbaiki bekas las CO2, las kuningan dan spot tajam.
2. Gerinda sandisc, untuk menghaluskan ex gerinda batu.
3. Amplas, untuk menghaluskan bekas gerinda.
b. Setelah mengalami proses ini, maka proses selanjutnya adalah persiapan proses painting.

3. Proses Frame Welding
Dalam proses ini dikerjakan pemasangan kerangka/chassis kendaraan. Proses ini menggunakan peralatan las CO2. Setelah frame terbentuk, maka proses selanjutnya adalah persiapan Black Dipping Chassis (pencelupan cat hitam). Dampak lingkungan yang ada sama dengan proses bodywel ding.
Tahapan prosesweldi ng antara lain, pos sub jig, pos main jig, posroll ing, pos inspeksi (pengecekan), proses pencucian, oven, pendinginan, black dipping, penirisan, dll.

2.1.3  Painting
1. Pre treatment chamber, terdiri dari 8 bak

a.    Pre degreasing, tujuannya untuk membersihkan oli agar cat yang dihasilkan bagus.
b.    Degreasing, tujuannya untuk membuang seluruh lemak yang menempel di badan mobil.
c.    Rinsse I, bak ini berisi air pam. Tujuannya untuk pembilasan dan menghilangkan senyawaridhol in yang melekat pada badan mobil.
d.    Activation, bak ini berisif ixodin + demin water. Tujuannya untuk menghaluskan lapisan metal.
e.    Phospating, tujuannya untuk memasang lapisanzi nc (anti karat) dengan cara melapisi badan mobil denganphospat. Air pada bak ini berwarna hijau.
f.     Rinse II, bak ini berisi demin water, tujuannya untuk pembilasan. Demin water (demineralized water) adalah air pam yang kandungan mineralnya sedikit karena telah melalui proses ionisasi.
g.    Passi vation, bak ini berisidioxilite (chemical) berbentuk gel. Tujuannya untuk menyempurnakan lapisanphospat.
h.    Rinse III, bak ini berisi air demin water yang tujuannya untuk pembilasan
2. Walting Elektrodyalisis Deck
Pada bagian ini dilakukan penirisan, tujuannya agar air yang tersisa pada pencucian bak 8 (Rinse III) tidak banyak yang masuk ke proses selanjutnya, yaitu tahapelektrodyali si s, untuk mencegah banyaknya kontaminan yang masuk.Walt ing Elektodyalisis deck dilakukan dengan cara mobil digantung menggunakan hanger.
3. Elekrodyalisis/ Elaktrodipping
a.     Elekrodyalisis main tank, pada bagian ini dilakukan pelapisan cat.
b.  UF ( Ultra Filtrate ) Rinse I, pada bagian ini dilakukan pembilasan menggunakan demin water.
c.   UF ( Ultra Filtrate ) Rinse II, pada bagian ini proses yang dilakukan sama dengan UF Rinse I.
d.    Final, pada bagian ini juga dilakukan pembilasan untuk ketiga kalinya dengan menggunakan demin water.
4. OvenSebelum dimasukkan ke oven, mobil dikeringkan terlebih dahulu dengan cara diblow.
 Tujuannya untuk meletakkan base coat ED
5.  Sealer
Pada proses ini dilakukan penutupan sambungan plat-plat metal body dengan menggunakan karet sintetik, yaitu terolan dengan tujuan agar tidak terjadi kebocoran pada mobil saat hujan. Pengoperasianseale r dengan menggunakan metode gun, yaitu dengan cara ditembak. Ada cara pengetesanseale r, yaitu orisinil, spatula, dan kuas.
6. Under Body Spray (UBS)
Proses yag dilakukan di UBS ntinya sama saja dengan proses yang dilakukan di sealer, namun bedanya adalah UBS dilakukan untuk menahan kebocoran pada bagian bawah mobil dan juga untuk mencegah terjadinya pengkaratan.

7. OvenDilakukan pemanasan selama beberapa menit dengan temperatur di atas  100 Celcius
Tujuannya untuk mengeringkan dan melekatkan sealer body mobil dari proses sebelumnya.
8. Wet Sanding
Pada proses ini body mobil dilakukan pengamplasan dengan cara dilap untuk
menghilangkan kotoran dan agar daya lekat cat bagus

9. Pre Sanding
Pada proses ini terdiri dari beberapa pos, body mobil dilakukan pencucian, pengamplasan menggunakan amplas. Tujuannya menghaluskan body mobil dan melihat ada/tidaknya defect.
10. Oven
Dilakukan pemanasan dengan menggunakan temperatur di atas 100oC.
Tujuannya untuk mengeringkan dan menghilangkan sisa pengamplasan

11. Tag Rack
Terdiri dari beberepa pos, dimana pekerjaan yang dilakukan adalah memblow, pengelapan dengan solvent menggunakan kain lap untuk menghilangkan kotoran dan sisa pengamplasan.
12. Spray Booth
Pengecatan akhir dengan cara di-spray dan juga terdiri dari dari beberapa pos. Pos untuk mobil passenger lebih banyak dibandingkan pos mobil komersil, karena mobil passenger mengalami proses primer, base coat, dan clear coat.
13. Oven
Dilakukan pemanasan dengan suhu di atas 100oC selama beberapa menit
14. Rectification (Touch Up)
Dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan pada body mobil untuk melihat apakah ada defect pengecatan. Jika kondisi mobil dinyatakan bagus selanjutnya diteruskan ke bagian assembling
 
2.1.4Assembly

Setelah body dinyatakan baik dan selesai dari proses pengecatan menurut
kriteria tertentu, maka tahap pemasangan mesin dan assesoris segera dilakukan.
Assesoris yang dimaksud adalah kelengkapan kendaraan seperti, lampu, kaca, kabel- kabel, panel-panel, instrument serta kelengkapan lain sesuai jenis kendaraan antara lain:
1.      Triming, pada tahap ini dilakukan pemasangan interior mobil seperti dashboard, plavon, sabuk pengaman, dan kaca.
2.      Chassis, pada tahap ini dilakukan pemasangan peralatan pada bagian atas dan bawah mobil, seperti engine excel, engine drop, saluran bensin dan mesin.
3.      Final, pada tahap ini dilakukan pemasangan steel pintu, steel lampu, pengisian bahan bakar dan pengisian minyak rem. Selain itu juga pemasangan assesoris lain seperti, bumper, roda, dll.
Sekarang ini penggunaan robot pada prosesassembly sedang mengalami pertumbuhan yang pesat karena dapat meningkatkan beberapa proses operasi assembly. Setelah final assembly, mobil siap untuk dites. Inspection dilakukan sebatas untuk roller test pada sebuah roller bed (dimana ventilasi sangat penting dimiliki untuk mengeluarkan asap) atau dapat memasukkan track trials, air dan penghisap debu, serta road trial di luar pabrik.

Untuk memastikan bahwa mobil yang dihasilkan berkualitas tinggi, dalam industri otomotif terdapat operasi khusus yaknii nspection dan test track. Beberapa tahap yang dilaksanakan, yaitu
1.      Delivery, pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap mobil apakah terdapat defect.
2.      Leak test, pada tahap ini dilakukan uji kelayakan keseluruhan body mobil dengan proses penyemprotan air untuk melihat apakah ada kebocoran pada mobil.
3.      Test track, pada tahap ini dilakukan pengetesan terhadap kecepatan mobil dan bagaimana kondisinya di jalan. Pengetesan ini dilakukan oleh seorang driver.
Test driver juga memudahkan dalam memeriksa berbagai macam stress
psikologi seperti keras tidaknyaac celeration dandecele ration (perlambatan),
goncangan dan getaran, karbon monoksida dan keluaran asap, bising, melakukan cek delivery inspection pada lingkungan dan iklim atau cuaca yang berbeda agar
menghasilkan produk yang berkualitas.
2.2 Potensi Bahaya dan Dampak Keselamatan dan Kesehatan
Potensi bahaya yang terdapat dalam industri perakitan mobil sangat beragam dan bervariasi. Sesuai dengan flow process industri ini, maka potensi bahaya dan dampaknya terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja adalah sebagai berikut:
2.2.1 Pressing / Stamping
Potensi bahaya utama pada proses stamping adalah bahaya mekanik yaitu terjepit dan terpotong, khususnya pada tangan yang berisiko terkena mesin press. Dampak yang terjadi adalah bagian tubuh yang terkena tersebut akan mengalami luka, amputasi bahkan kematian pada pekerja. Selain tangan, kaki dan leher juga akan terkena cedera akibat terkena potongan logam dari proses pressing. Tak hanya itu, terdapat juga bahaya ergonomik yang muncul, berupa aktivitas mengangkat (lifting) plat baja yang telah dipress untuk dipindahkan ke tahap selanjutnya. Pekerjaan ini dapat menyebabkan MSDs atau musculuskeletal disorders, low back pain, dan lain- lain.
2.2.2 Welding
Setelah proses pressing, lembaran-lembaran baja dirakit menjadi beberapa sub-group part body  mobil dengan melakukan transfer elektrik pada mesinweldi ng. Selama proseswelding, pekerja akan terkena pajanan yang besar pada penglihatannya, terkena radiasi sinar ultraviolet, inhalasi gas pembakaran, uap dari pengawetan asam, asap logam, dan terpajan gas-gas dari lapisan elektroda seperti oksida, mangan, tembaga, zinc, besi, silika, karbonmonoksida, nitrogen oksida, karbondioksida, ozon, dan lain-lain.
Potensi bahaya pada proses welding adalah bahaya kimia, fisik dan mekanik. Bahaya kimia pada proses ini adalah asap logam, debu las logam, dan inhalasi gas pembakaran dan gas dari lapisan elektrode. Asap logam pada welding dapat menyebabkan metal fume fever dan debu las akan menyebabkan penyakit silikosis dan penyakit ISPA lainnya. Selain itu pada tahapan metal finishing dalam proses welding, penggerinderaan dan penajaman alat-alat juga berisiko menimbulkan pneumoconiosis dimana silikon karbida dan alumunium oksida digunakan. Bahaya juga masih timbul dari ledakan roda gerinda dan partikel-partikel yang terbang serta alumunium dari logam campuran. Dalam proses solde ring dan grinding juga memproduksi timah yang berbahaya bagi sistem peredaran darah serta sistem saraf pusat manusia.
Sedangkan bahaya fisiknya adalah percikan api, radiasi sinar ultraviolet, bising, dan suhu yang tinggi. Percikan api akan menimbulkan kulit tersengat, sedangkan radiasi sinar UV akan mempengaruhi indera penglihatan dan dapat menimbulkan kanker kulit. Bising pada proses grinding/penggerinderaan juga dapat mengakibatkan NIHL (Noise Induced Hearing Loss) atau gangguan pendengaran lainnya.Bahaya mekanik yang dapat timbul dariweldi ng adalah injury akibat aktivitas penggerinderaan, pengamplasan dan perbaikan panel body. Tak hanya itu, yang paling membahayakan keselamatan pekerja adalah risiko terjadinya injury pada telapak tangan terpotong akibat aktivitas penggerindaan, kulit terluka akibat aktivitas pengamplasan, dan lain-lain.

2.2.3 Painting
Dalam prosespainting, terdapat banyak potensi bahaya kimia diantaranya terpajan oleh inhalasi toluene, xylene, propylene, butyl, dan amyl asetat serta uap metil alkohol. Inhalasi dari partikel-partikel cat juga harus diperhatikan pada beberapa cat yang masih mengandung garam-garam dalam chromium dan timah. Timah ataulead merupakan poison yang tetap exist dalam tetraetyl lead yang digunakan dalam leaded gasoline. Timah dapat mengganggu peredaran darah, sistem pencernaan, dan sistem saraf pusat termasuk otak. Selain itu, bila melakukan praktek autopsi akan memperlihatkan terdapat kerusakan pada ginjal, liver dan sistem reproduksi akibat terpajan timah. Pada tahapan spray booth, material yang digunakan bersifatf lammable (mudah terbakar) yang juga merupakan potensi bahaya kimia.
Prosespainting juga mengeluarkan emisi berupa Limbah cair yang mengandung merkuri, krom (Cr), kadmium, zinc dan timbal. Seperti yang kita ketahui bahwa zat-zat tersebut sangatlah berbahaya, seperti merkuri yang dapat mengganggu aliran darah sampai ke otak dan timbal juga dapat mengakibatkan
plumbism( ganggua n gastro intestinal track) & anemia serta gangguan neuromuscular system. Potensi bahaya fisik yang terdapat pada proses ini adalah penerangan (lighting) yang buruk yang dimiliki oleh beberapa pabrik otomotif. Penerangan yang buruk akan mengakibatkan gangguan pada indera penglihatan, kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja, dan lain-lain.

2.2.4 Assem bly
Pada assembly shop terdapat jalur-jalur conveyor yang membawa bagian- bagian yang telah melalui prosespaint ing. Pekerja dalam proses ini melakukan satu jenis pekerjaan yang berulang-ulang dan terbatas pada tiap mobil yang akan dibuat. Pada proses ini, conveyor membawa body-body mobil hasilpainting satu per satu sepanjang jaluras sembly, sehingga pekerja jarang berpindah-pindah tempat kerja. Proses-proses ini menyebabkan kewaspadaan pekerja menjadi konstan sehingga terasa sangat membosankan dan monoton.
Meskipun normalnya tidak mengeluarkan energi yang besar, dalam proses
assembly pekerja selalu melakukan perubahan-perubahan postur tubuh, contohnya
saat menginstall komponen di dalam mobil atau bekerja di bawah body mobil
(dengan telapak tangan dan lengan bawah di atas dan sejajar dengan kepala).
Potensi bahaya dalam proses assembly sebagian besar merupakan bahaya mekanik, fisik, ergonomik, dan psikologi. Bahaya mekanik yang dapat terjadi diantaranya adalah injury pada kepala saat bekerja di bawah mobil yang hampir utuh. Bahaya fisik berupa debu akibat partikel-partikel yang beterbangan sisa proses sebelumnya yang dapat mengganggu sistem pernapasan pekerja. Sedangkan bahaya ergonomik yang ada berupa terkena low back pain karena melakukan pekerjaan mengangkat (lifting) dan dikerjakan berulang-ulang. Sedangkan bahaya psikologi yang utama terjadi adalah stress kerja akibat pekerjaan yang monoton terutama pada para pekerja usia muda. Hal ini terlihat dari meningkatnya absen kerja pekerja muda dan kurangnya ketertarikan pekerja tersebut karena sangat monoton.
2.3 Rekomendasi Pengendalian
2.3.1 Pressing / Stamping
Upaya preventif yang harus dilakukan untuk meminimalisasi bahaya mekanik dan ergonomik pada prosespressing adalah dengan menggunakan machinery safe guarding atau penutup bagian mesin yang berbahaya, pengendalian safety, sistem otomatis serta subtitusi alat dengan menggunakan alat yang lebih aman, dan penggunaan APD seperti apron sebagai pelindung badan, dan APD lain untuk memproteksi kaki, leher, lengan, dan telapak tangan. Memberlakukan rotasi kerja dan menggunakan alat-alat modern yang didisain secara otomatis untuk membawa benda- benda berat juga harus dilakukan pekerja untuk mengurangi aktivitas mengangka

2.3.2 Welding
Potensi bahaya yang terdapat pada prosewelding berupa bahaya fisik, kimia, dan mekanik. Untuk meminimalisasi dampak kesehatan dari proseswelding, perusahaan harus menyediakan ventilasi yang baik, yaitu dengan menggunakan exhaust lokal sebagai alat untuk membuang gas-gas hasilweldi ng ke luar ruangan. Tak hanya itu, harus tersedia pula screen proteksi dan partisi serta pekerja harus menggunakan APD seperti kacamata google, gloves, dan apron. Subtitusi alat atau melakukan segresi yaitu memisahkan pekerja dengan alat dengan jarak dan lama waktu bekerja juga harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak produksi timah yang dikeluarkan pada proses soldering dan grinding. Pekerja las juga sebaiknya diberikan pelayanan kesehatan yang baik dengan melakukan medical check-up secara periodik. Untuk mengurangi dampak suhu yang tinggi dari prosesweldi ng, harus disediakan air minum yang cukup dan tablet-tablet garam dapur di tempat kerja. Pada proses metal finishing yaitu penggeridaan, pekerja sebaiknya menggunakan screen, serta alat pelindung mata, muka, telinga dan saluran pernapasan. Untuk mengurangi kebisingan dari prosesgrindi ng, pekerja juga harus menggunakan pelindung telinga yang sesuai dengan besarnya bisin
2.3.3 Painting
Untuk mengurangi terjadinya pengecatan yang berlebihan dan meningkatkan keamanan bagi karyawan direkomendasikan untuk menggunakan pengecatan semi otomatis, dimana ruang pengecatan dilengkapi dengan tangan-tangan robot yang bergerak fleksible. Hanya bagian-bagian yang sulit saja dilakukan secara manual. Oleh karena itu diperlukan penerangan yang cukup, berupa penyediaan jendela- jendela, dinding gelas dan lain-lain. Namun, pada beberapa industri masih menggunakan sistem manual sehingga pengendalian bahaya yang harus dilakukan adalah penggunaan APD seperti pelindung saluran pernapasan, serta membuat larangan penggunaan benzene sebagai solvent, mengurangi penggunaan air yang berlebihan karena dapat meningkatkan limbah, eliminasi kandungan timah pada cat, dan meningkatkan mekanisme sistem modern padapainting yang sebenarnya dapat menghapuskan potensi bahaya pada proses ini. Sifatf lammable pada spray booth dapat dikendalikan dengan penempelan “No Smoking”sign di sekitar spraying area dan di paint storage room.
Untuk mengurangi produk yang gagal(re ject) pada cat metalik, direkomendasikan untuk menganalisa udara didalam ruangan pengecatan terutama untuk kadar fiber dan debu. Jika perlu, filter yang ada diganti dengan tipe yang baru. Selain itu direkomendasikan pula untuk mendiskusikan bersama-sama dengan suplayer, masalah formulasi cat dan perubahan pada permukaan pengecatan dan kemungkinan modifikasinya. Ventilasi yang baik juga sangat diperlukan untuk meminimalisasi panasnya ruangan sehingga tidak terjadi dehidrasi, heat stress ataupun heat stroke. Tak hanya itu, untuk memberikan penerangan yang cukup pada ruangan tempat kerja, penyediaan lampu yang terang, jendela-jendela atau dinding gelas yang dibuat sedemikian rupa juga diperlukan untuk memberikan penyebaran cahaya yang merata.
2.3.4 Assembly
Rekomendasi pengendalian yang harus dilakukan adalah penggunaan APD yang baik agar terhindar dari bahaya mekanik. Seperti pemakaian helmet sebagai pelindung kepala, penggunaan gloves agar jari tangan tidak terjepit atau terpotong saat merakit body-body mobil, safety shoes yang dapat melindungi telapak kaki dari komponen mobil yang terjatuh, bahkan penggunaan masker juga diperlukan untuk melindungi saluran pernapasan pekerja dari debu partikel yang beterbangan sisa dari proses sebelumnya. Untuk mengatasi kejenuhan pekerja akibat pekerjaan yang monoton, perusahaan sebaiknya melakukan rotasi job desk masing-masing pekerja pada bagian assembling. Rotasi dapat dilakukan minimal setiap enam bulan sekali agar pekerja dapat menyesuaikan diri dengan job desk barunya.



Referensi : smkpungging

LIHAT JUGA :
managemen k3, manajemen k3 angkatan darat, manajemen k3 angkatan laut, manajemen k3 angkatan udara, manajemen k3 teknik sipil, teknik elektro, teknik komputer, kesehatan, olahraga, gizi, kimia dan obat-obatan, peralatan keamanan dan alat kerja

Wednesday, June 6, 2012

Pelayanan Trans Musi : Angkutan Kebanggaan Kota Palembang

SELAMAT DATANG DI PLG-ANARCHY, POSTINGAN INI TELAH KALAH DALAM LOMBA BLOG HARI JADI KOTA PALEMBANG

Bus Trans Musi
Trans Musi, angkutan umum kebanggaan kota Palembang saat ini. Sebelum adanya bus Trans Musi, Angkutan Umum telah ada di kota Palembang sejak dulu namun karena semakin pesat dan makin berkembangnya kota Palembang dikarenakan keberadaan arus transportasi massal yang padat, yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Kota Palembang.

Terkait hal ini, Pemerintah Kota Palembang membuat terobosan baru dalam transportasi perkotaan dengan membentuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Musi untuk menggantikan sistem transportasi umum dalam kota sebelumnya, yang mana dalam pengelolaannya BRT Trans Musi ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kota Palembang Yaitu PT. Sarana Pembangunan Palembang Jaya. Bus Rapid Transit (BRT) merupakan salah satu bentuk dari Mass Rapid Transit (MRT ) atau dikenal dengan Angkutan umum yang merupakan layanan transportasi penumpang, biasanya dengan jangkauan lokal, yang tersedia bagi siapapun dengan membayar biaya/ongkos yang telah ditentukan., beroperasi pada jalur khusus yang tetap atau jalur umum potensial yang terpisah dan digunakan secara eksklusif, sesuai jadwal yang ditetapkan dengan rute atau lini yang didesain dengan perhentian-perhentian tertentu dan dirancang untuk memindahkan sejumlah besar orang dalam waktu yang bersamaan.

Pelayanan Trans Musi
  
Namun Bus Trans Musi sendiri memiliki beberapa kelebihan diantaranya Jenis kendaraan yang dipakai adalah jenis kendaraan terbaru, dengan kriteria ramah lingkungan, dan polusi udara sangat diminimalisir.

Bentuk Tiket Trans Musi
Harga tiket yang tidak mahal atau tidak membebani masyarakat Palembang serta biaya yang akan dikeluarkan oleh para penumpang hanya sekali dalam jalan menggunakan angkutan Trans Musi yaitu sebesar Rp. 4000,-, jadi masyarakat Palembang dapat sampai tujuan dengan nyaman, aman dan murah.
Dalam pengoperasian Trans Musi sendiri akan mengikuti standar operasional dan prosedur yang akan ditetapkan pada pengoperasian Trans Musi sehingga kecepatan yang sesuai dengan aturan dan keamanan penumpang menjadi prioritas utama.




Keadaan dalam Bus Trans Musi
 Tempat tujuan / Halte yang disediakan Trans Musi terletak ditempat yang strategis sehingga penumpang dapat mudah berangkat atau menuju ke lokasi di kota Palembang. Berikut daftar trayek lokasi bus Trans Musi:





Koridor 1 : Terminal Alang Alang Lebar – Ampera
Halte yang dilalui : Terminal Alang-Alang Lebar, Simpang Kades, Sembaja, Asrama Haji (Transit), Kampus IGM (Transit), Kebun Bunga, Perindustrian, Pool Damri, Simpang Indomie, Telkom Talang Buruk, Simpang Talang Buruk, Sukabangun, Kantor Kehutanan Sumsel, RS Ernaldi Bahar, JPO Palimo, JPO SMP Muhammadiyah 10, Gloria (Transit), PDAM (Transit), SMA 3, RS Muhammad Hoesin, BNI 46, RS Charitas, Hotel Jayakarta, JPO BNI Syariah, Pasar Cinde, JPO Marathon, International Plaza, JPO Pusri, Masjid Agung (Transit), Monpera, Bawah Ampera. 
Koridor 2 : Terminal Sako – PIM
Halte yang dilalui : Terminal Sako, Simpang Bombat, RSAB Azzahra, Simpang Celentang (Transit), SMA Kusuma Bangsa, Komplek Kedamaian, SMA Tunas Bangsa, JM Kenten, Palembang Trade Center, Simpang SMP 9, Sersan Sani, Palcomtech, Rimba Kemuning, Gloria (Transit), PDAM (Transit), SMA Karya Sejati, SMKN 2, RS Siti Khadijah, Catatan Sipil, Kancil Putih, Simpang Parameswara, Simpang SMAN 10, Pasca Sarjana UNSRI, SMKN 1, Unsri, Padang Selasa, Kemang Manis, Pasar Gubah (Transit), RM Ampera, SD Xaverius, Palembang Indah Mall.  
Koridor 3 : Plaju – Palembang Square
Halte yang dilalui : Plaju, Halte DPRD (Transit), Monpera, Walikota, Merdeka, Kembang Iwak Park, Pasar Gubah A (Transit), Pasar Gubah B (Transit), Rivai, GOR Palembang, Palembang Square Mall. 
Koridor 4 : Jakabaring – Karyajaya
Halte yang dilalui : Pasar Induk Jakabaring, Halte DPRD (Transit), Kertapati, Karyajaya.
Koridor 5 : Alang Alang Lebar – Bandara
Halte yang dilalui : Terminal Alang Alang Lebar, Kampus IGM (Transit), Asrama Haji (Transit), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II  
Koridor 6 : Pusri – Palembang Square Mall.
Halte yang dilalui : Simpang Celentang (Transit), Mayor Zen, Pasar Lemabang, Perintis Kemerdekaan, Veteran, Rivai, Palembang Square Mall.

Bahkan dalam Trans Musi terdapat pramugara yang siap membantu penumpang, karena selain sebagai petugas tiket pramugara juga menjamin keselamatan penumpang di bus Trans Musi. Dan selain itu, fasilitas di dalam bus Trans Musi itu sendiri sangat baik yaitu dengan full ac dan kawasan bebas rokok. Jadi masyarakat Palembang dapat nyaman menggunakan bus Trans Musi sebagai alat transportasi.


Makin Banyaknya Jumlah Armada Bus
Sehingga tak heran jika Trans Musi menjadi angkutan publik masyarakat Palembang paling favorit dengan pelayanan yang memuaskan. Bahkan dengan semakin minatnya dan banyaknya penumpang, Pemerintah Palembang selalu memberikan pelayanan publik lebih baik lagi seperti pembangunan halte dan penambahan armada bus Trans Musi dengan supir yang terlatih sehingga selain murah dan nyaman, keamanan penumpang didalam bus Trans Musi juga terjamin, serta Pemerintah Palembang telah mulai menerapkan sistem Smart Card yang akan mempermudah penumpang dalam menggunakan Trans Musi. Smart Card itu sendiri telah diperjual dengan harga awal Rp. 18.000,- dan itu pun sudah termasuk saldo sebesar Rp.8.000,- di agen/gerai Trans Musi.

Trans Musi Yes!!

Maka sebagai masyarakat Palembang hendaklah kita ikut berbangga dan ikut mendukung pemerintah kota Palembang agar lingkungan kota Palembang bebas polusi, mengurangi kemacetan, serta membuat lingkungan menjadi bersih, aman, rapi dan indah seperti dengan menjaga kebersihan di dalam bus dan halte Trans Musi serta taat terhadap semua peraturan daerah kota Palembang yang dapat diakses lewat Dinkominfo Kota Palembang.Sebagai wujud nyata pelayanan publik, Pemerintah Kota Palembang baru saja meraih penghargaan Adipura tahun 2012 di tingkat kota metropolis. Jadi, untuk menyambut hari jadi kota Palembang ke 1329, ayo dukung Pemerintah Kota Palembang agar pelayanan publik dapat ditingkatkan dengan lebih baik lagi!


Referensi             : http://mabanget.wordpress.com/2012/05/23/rute-trans-musi-palembang/ 
                           http://bulletinmetropolis.com
Referensi Gambar: http://google.com
                          http://antaranews.com